Selasa, 18 November 2014

ANEH TAPI NYATA, PULAU DI TEMPAT INI BISA BERUBAH MENJADI MERAH

Aneh tapi nyata, Pulau Merah di Banyuwangi memiliki keunikan bisa berubah warna menjadi merah ketika matahari terik menyinari. Di samping keunikannya, pulau ini juga dianugerahi pantai dengan ombaknya yang menjadi favorit para peselancar dunia.


Bukit kecil yang rimbun menghijau itu berdiri tegak sekitar 300 meter dari bibir pantai. Dari jauh dia seperti karang yang menahan gempuran ombak laut selatan. Berkali-kali ombak datang, bukit kecil itu tetap tegar menahan gempuran ombak laut selatan. Lokasinya yang tidak jauh dari pantai membuat bukit itu dapat dijangkau dengan berjalan kaki saat air laut tengah surut.

Bukit hijau itu akan berganti rupa ketika matahari sedang terik. Semakin terik matahari bersinar, semakin cepat bukit itu berubah warna menjadi merah. Makin lama, nuansa merah mendominasi bukit yang lebih dikenal dengan sebutan Pulau Merah tersebut.

Pulau Merah adalah sensasi terbaru milik Banyuwangi, Jawa Timur. Pulau kecil yang tidak jauh dari bibir pantai itu menjadi ikon wisata paling menarik perhatian dan paling banyak dikunjungi dibandingkan destinasi lain di Banyuwangi. Lokasinya yang langsung menghadap Samudera Hindia membuat pantai ini memiliki banyak keunikan.

Selain pulau rimbun yang bisa berganti rupa warna dari hijau menjadi merah, Pulau Merah menjanjikan pesona menarik bagi peselancar. Ketinggian ombaknya menggambarkan ciri khas pantai selatan pulau Jawa yaitu tinggi, bergelombang dan membentuk terowongan panjang yang menjadi incaran para peselancar.

Pulau Merah terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Lokasinya sekitar 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi menuju arah selatan. Dengan jalur darat, jarak ini bisa ditempuh 2,5 jam. Akses menuju pantai Pulau Merah jauh lebih mudah dibandingkan ke Pantai Plengkung yang juga terkenal sebagai surga peselancar dunia.

Jika Pantai Plengkung lebih menjorok ke arah timur dan menghadap selat Bali, pantai Pulau Merah cenderung terletak di sisi barat Banyuwangi. Destinasi wisata ini berada di kawasan yang dikelola Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.

Lokasi Pulau Merah berdekatan dengan Gunung Tumpang Pitu yang bentuknya mirip dengan tujuh tumpeng yang berjajar rapi dari kejauhan. Pulau berupa bukit ini akan berubah menjadi kehijauan di musim hujan karena dedaunan yang tumbuh lebat. Ditambah pasirnya yang putih dan bersih tanpa sampah, pemandangan di kawasan ini sungguh elok.

Ketika air mulai surut, warna-warni kerang di pantai menjadi pemandangan tersendiri. "Benar-benar menakjubkan dan menarik alamnya," kata Antoni Wijaya seorang fotografer professional dari Surabaya.

Rata-rata ketinggian ombak di pantai Pulau Merah mencapai 4 meter. Tidak mengherankan jika pantai ini menjadi lokasi ideal untuk surfing. Kompetisi surfing internasional sudah dua kali diselenggarakan di pantai ini pada tahun 2013 dan 2014.

Dalam Banyuwangi International Surf Competition 2013 pada 24-26 Mei 2013, jumlah peserta asing mencapai 25 orang dari 18 negara seperti Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Jerman, Italia, Swedia, Brazil, Portugal, Prancis, Austria, Belanda, dan Afrika Selatan.

Kompetisi ini juga diikuti 100 lebih peselancar dari berbagai daerah di Indonesia. Pada Mei lalu, kompetisi serupa juga digelar dengan jumlah peserta yang lebih banyak, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sebagai pantai yang berada di satu garis dengan Pantai Plengkung, ombak di pantai Pulau Merah tidak kalah dahsyat. "Kompetisi ini salah satu cara mengenalkan Pulau Merah ke pasar wisata Internasional", kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Seorang pemandu wisata di Bali, Datuk mengatakan pantai Pulau Merah memiliki potensi besar untuk menjadi pengganti Pantai Kuta maupun Pantai Pandawa di Bali. "Saya belum menemukan pantai seindah ini di Bali," kata Datuk yang sudah berkali-kali mengunjungi Pulau Merah.

Selain hamparan pasir, ombak, dan panorama bukit yang bisa berubah warna, Pulau Merah juga memiliki hamparan batu karang warna-warni di bagian timur. Bebatuan di sekitar Pulau Merah banyak yang berwarna hitam kemerah-merahan terutama yang berada di kaki bukit Tumpang Pitu, gunung yang memiliki kandungan emas cukup tinggi.

"Kawasan karang ini cocok untuk penggemar fotografi," kata Ibrahim Kalba dan Ahmad Haris, dua turis domestik yang berkali-kali mengunjungi Pulau Merah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar