Minggu, 28 Desember 2014

BANYU MILI, WISATA AIR YANG BERPADU DENGAN LEZATNYA UDANG BAKAR MADU

Puas bersenang-senang di wahana air, langsung dilanjut dengan wisata kuliner. Sepiring udang bakar madu yang tersaji di meja terlihat sangat menggoda. Rasanya? Hmm..., ada sensasi manis dan gurih yang lezat.


Siang itu terasa begitu menyegarkan di Banyu Mili Country Club yang dilengkapi dengan kolam renang, wahana air, hutan kecil, dan danau buatan. Beberapa anak berteriak gembira sambil bermain di wahana air, sementara yang dewasa asyik berenang atau duduk santai di pinggir kolam. Sebagian lainnya terlihat sedang menikmati makan di resto yang bersebelahan dengan kolam.

Udang Bakar Madu dan Kepiting Telur adalah menu nan juara yang menjadi andalan Banyu Mili Resto. Cobalah untuk mencicipi Udang Bakar Madunya, seketika terasa sensasi gurih yang dibalut rasa manis. Dagingnya terasa masih segar karena udang dan kepiting tersebut dibudidayakan sendiri oleh Banyu Mili. Menu lain yang tak kalah menggoda adalah gurame, ayam goreng kampung, cumi, dll. Aneka sayuran seperti kangkung tumis, karedok, sayur asem, cap cay, hot plate kangkung juga tersedia. Beberapa pilihan sambal dan minuman segar juga bisa menjadi pelengkap yang menambah nikmat.

Banyu Mili mudah dijangkau karena masih berada dalam kota, sekitar 15 menit bila naik mobil dari Malioboro. Tempatnya sangat luas, bisa menampung sekitar 1000 orang. Tak heran bila resto ini sering digunakan untuk resepsi pernikahan atau acara lainnya. Di sekitar lokasi ini terdapat pula beberapa rumah sewa dengan kapasitas 6 hingga 15 orang per rumah, antara lain Omah Cemara dan Omahkoe. Sungguh, Banyu Mili adalah lokasi ideal untuk bersantai dan berwisata kuliner ketika Anda berlibur di Kota Jogja.

Banyu Mili Resto buka setiap hari pk 10.00 - 22.00 WIB
Harga makanan: Rp 10.000 - Rp 200.000

Wahana air buka pk 07.00 - 18.00 WIB
Harga tiket wahana air Rp 15.000 / orang

MANGGAR MANDING, KULINER LANGKA DARI SELATAN JOGJA

Mencoba menikmati gudeg manggar, sajian langka dari Jogja di sebuah rumah makan yang luas dan bersih. Tak hanya itu, terdapat pula menu gurame organik yang dihasilkan dari petani tradisional yang jauh dari pakan pabrikan.


Jogja sebagai kota gudeg rasanya adalah pakem yang tak bisa diganti. Siang malam selama 24 jam kita akan dengan mudah menjumpai penjualnya di setiap sudut kota, entah di warung lesehan atau restoran yang nyaman. Nangka muda yang dimasak bersama santan dan gula merah selama berjam-jam hingga terasa legit menjadi menu wajib bagi wisatawan yang datang.

Namun, tahukah Anda bahwa tak hanya nangka muda yang bisa dijadikan gudeg? Pernahkah mendengar tentang gudeg dari bahan bunga kelapa yang masih muda? Dialah gudeg manggar, nama yang kalah tenar dari gudeg nangka. Keberadaannya pun kini telah langka. Tapi bukankah yang langka itu pasti istimewa?

Sejarah gudeg manggar adalah sebuah cerita panjang, hampir sepanjang 500 tahun sejarah Kerajaan Mataram Islam. Sebuah kerajaan yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa dan Madura. Kisahnya bermula dari Sekar Pembayun, putri Panembahan Senopati yang berhasil menikahi Ki Ageng Mangir Wanabaya, penguasa daerah Mangiran yang ingin ditaklukkan ayahnya. Saat tinggal di daerah ini, Sekar Pembayun melihat ada banyak pohon kelapa yang tumbuh. Maka ia berinisiatif mengolah bunganya untuk dijadikan makanan. Ibu Mooryati Soedibyo, ahli kecantikan tradisional sekaligus kerabat keraton ini mengatakan bahwa mengonsumsi gudeg manggar bisa memunculkan kecantikan luar dan dalam atau klimis dalam istilah Jawanya.

Meskipun gudeg manggar adalah pusaka kuliner Jogja yang langka, namun bukan berarti kita tak bisa menikmatinya. Datanglah ke Bantul, kampung halaman dari kuliner istimewa ini. Sambangilah rumah Makan Manggar Manding, di sini kita dapat menikmati sajian gudeg manggar yang lezat. Bunga pohon kelapa yang masih muda dimasak bersama santan dan bermacam bumbu hingga berjam-jam lamanya. Manggar yang mudah hancur pun butuh ketelatenan agar membuatnya tetap terasa teksturnya. Hanya dengan kesabaran tinggilah seporsi gudeg manggar yang disajikan bersama sayur krecek dan tahu bacem bisa kita nikmati. Berbeda dengan gudeg nangka pada umumnya yang terasa legit, gudeg manggar manding menawarkan rasa gudeg gurih yang ramah bagi lidah.

Tempat yang luas dan bersih pun sangat cocok bila kita ingin membawa kolega atau rombongan. Tersedianya ruang pertemuan memungkinkan untuk mengadakan acara tanpa perlu bingung memikirkan urusan konsumsi karena di sini juga ada beberapa menu lain yang tak kalah lezatnya. Cobalah gurame organik hasil dari petani gurame yang membesarkan ikan-ikannya tanpa terkontaminasi dengan pakan olahan pabrik. Untuk minuman jangan melewatkan teh batok, teh yang dicampur dengan beragam rempah ini nikmat disajikan dingin atau panas.