Kamis, 27 November 2014

SEPULUH PESONA GOA DI DUNIA





Gua adalah sebuah lubang alami di tanah yang cukup besar dan dalam. Beberapa ilmuan sempat menjelaskan bahwa sebuah tempat dikategorikan gua apabila tempat tersebut berongga cukup besar dan beberapa bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari.

Karena tempatnya yang dalam dan tak tersentuh oleh cahaya matahari, tak mengherankan jika ada orang yang malah tertarik untuk mempelajari dan menyelami keindahan tersembunyi dari sebuah gua.

Seperti yang dilansir dari Boredpanda, Jumat (28/11/2014), berikut pemandangan cantik yang didapat dari gua-gua yang ada di seluruh dunia yang berhasil diabadikan lewat kamera:


Goa Es Islandia



Goa Batu Malaysia



Goa Naica Mine, Mexico



Goa Biru, Kroasia



Goa Fingals, Skotlandia



Gua Devetashkata Peshtera, Bulgaria



Goa Kangguru, Australia



Gua Reed Flute, Guangxi, Tiongkok



Gua Kristal, Bermuda



Gua Khao Sam Rai Yot National Park Thailand

SHINCHENG, KOTA DI BAWAH LAUT YANG MENAKJUBKAN



Tiongkok Atlantis adalah sebuah pulau legendaris yang saat ini sudah tidak meninggalkan jejak sama sekali. Bahkan, banyak juga yang meyakini bahwa Pulau Atlantis hanyalah mitos dan karangan dari Plato, filsuf Yunani yang mahsyur untuk mengilustrasikan teorinya tentang sistem politik.

Dikabarkan, Atlantis yang dimaksud Plato tersebut adalah sebuah pulau yang memiliki peradaban yang sangat unggul. Tetapi, karena sebuah gempa yang dahsyat, pulau Atlantis tenggelam ke dasar laut beserta peradaban yang ada di atasnya.

Meskipun begitu, ada satu tempat di dunia ini yang sering dikaitkan dengan Atlantis yang hilang itu. Tempat tersebut adalah kota bawah laut yang berada di perairan Tiongkok bernama Shincheng.

Bukan karena adanya teori ilmiah yang meyakinkan bahwa Shincheng adalah lokasi dimana Atlantis hilang, tetapi kaitan antara keduanya lebih kepada panorama Shincheng yang menakjubkan. Karena itu kota bawah laut ini dijuluki sebagai "Atlantis dari Timur". Penasaran? Berikut beberapa foto kota bawah laut Shincheng yang diambil dari BBC, Kamis (27/11/2014).


Berbeda dengan Atlantis, Shincheng sengaja ditenggelamkan pada tahun 1959 untuk membuat sebuah bendungan dan stasiun tenaga air. Hampir 300 ribu orang direlokasi untuk megaproyek tersebut.


Ekpedisi dan foto-foto bawah laut menunjukkan bahwa kota ini memiliki 5 pintu masuk. Jalanan kota bawah laut ini terdiri dari 265 belokan. Sedangkan dinding kota banyak dihiasi dengan batu berukiran naga, singa dan burung phoenix. Tidak heran, kota ini telah dibangun semenjak dinastim Ming dan Qing yang memerintah tahun 1368 hingga 1912.


Meskipun ada di bawah air, kota ini tetap terjaga dengan baik. Air yang menenggelamkan kota ini sebenarnya melindunginya dari angin, hujan dan radiasi matahari. Kota ini belum sepenuhnya dieksplorasi. Meskipun begitu, para wisatawan bisa menyelam di Atlantis dari Timur ini pada bulan April dan November.

PALAWAN, PULAU TERBAIK DI DUNIA




Sebuah pulau di Filipina dinobatkan sebagai pulau terindah di dunia karena keindahannya. Pulau ini terlihat bersih, indah, dan unik dan bisa di katakan sebagai pulau paling beda di bandingkan pulau-pulau lainnya. Seperti apakah keindahannya ?



Pulau Palawan mendapat penghargaan dari Conde Nast Traveler’s 2014 dan mendapat vote lebih dari 76.000 traveler di dunia in. Selain itu tempat terbaik di dunia ini juga merupakan tempat petualang bawah laut terpopuler, menurut UNESCO. National Geographic juga mengklaim bahwa Palwan merupakan pulau terbaik di dunia.

DI pulau ini memiliki sebuah sungai bawah tanah yang memiliki panjang lima mil. Puerto Princesa merupakan sungai terpanjang ke dua di dunia dan telah dinobatkan sebagai keajaiban alam terbaik di dunia. pengunjung akan dipandu perahu wisata untuk menelusuri Puerto Princesa. Ada banyak pemandangan yang menakjubkan di dalam sungai ini.

Palawan Beach Philippines




Banyak para wisatawan yang melakukan diving karena laut di sekitar pulau sangat jernih. Untuk melakukan petualangan di bawah laut, pengunjung biasanya mendatangi Tubbataha Reef National Marine Park, seperti dilansir Daily mail.


Pulau Palwan terkenal dengan nama Filipina ‘last frontier’. Tempat ini merupakan bagian Adaro Palwan barat. Wisatawan bisa berkunjung ke tempat ini dengan pesawat selasa 75 menit atau dengan kapal feri selama 24 jam.

Rabu, 26 November 2014

TAMAN SARI, TAMAN ISTANA RAJA YOGYAKARTA




Taman Sari adalah Taman Istana yang memiliki gaya arsitektur unik karena merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Jawa dan Portugis, Sultan Hamengkubuwono I dulunya memang dibantu oleh arsitek-arsitek dari Portugis saat hendak membangun Taman Sari ini.

Hal pertama yang mengesankan ketika Anda berkunjung ke Taman Sari adalah gapura unik dengan ukiran-ukiran cantik yang menjadi pintu masuk di Taman Sari. Memasuki dua pintu kedalam Anda akan menemukan dua kolam berair biru. Pada masanya kolam tersebut adalah tempat pemandian para putri dan selir-selir raja. Hiasan-hiasan seperti air mancur yang berbentuk kepala naga dan pot-pot bunga disekelilingnya menambah apik interior di Taman Sari.

Keistimewaan lainnya di area taman sari adalah masjid bawah tanah. Untuk menuju masjid bawah tanah, Anda harus melewati jalan yang berupa lorong-lorong panjang dan tangga-tangga. Gaya arsitektur masjid ini tidak seperti masjid-masjid pada umumnya yang berbentuk persegi, melainkan berbentuk lingkaran. Di tengah-tengah masjid ini terdapat sumur yang disebut Sumur Gumilang. Masjid ini dulunya merupakan Surau yang sring dipakai Sultan untuk shalat.



Fasilitas

Ada banyak penginapan, hotel dan warung makan sampai restoran yang menawarkan berbagai menu andalan kota Yogyakarta di sekitar kawasan ini . Anda juga bisa menyewa pemandu berlisensi dengan tarif: 10.000 s/d 20.000 rupiah., Ada banyak penginapan, hotel dan warung makan sampai restoran yang menawarkan berbagai menu andalan kota Yogyakarta di sekitar kawasan ini. Anda juga bisa menyewa pemandu berlisensi dengan tarif: 10.000-20.000 rupiah.


Akses 

Untuk menuju Taman Sari tidaklah sulit, dari Kraton Yogyakarta dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit. Ada banyak becak yang dapat mengantar Anda menuju Taman Sari dengan tarif 10.000 rupiah. Namun jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, akan lebih nyaman jika masuk melalui gerbang sebelah timur karena disini terdapat area parkir yang cukup luas.



Jam Buka 

Senin - Minggu, pukul 09.00 - 15.30 WIB


Biaya Tiket Masuk 

Tiket: Rp 3.000 untuk domestik dan Rp 7000 untuk Mancanegara.

Selasa, 25 November 2014

CANDI PRAMBANAN, CANDI HINDU TERCANTIK DI DUNIA




Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi.

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.


Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atauPha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.

Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi.

Minggu, 23 November 2014

HARTA KARUN TERPENDAM DI PULAU DERAWAN





Potret Wisata Pulau Derawan Kalimantan diatas, adalah salah satu bahasan blog artikel tentang Pulau Derawan di Kalimantan Timur.

Meskipun begitu, tahukah Anda, justru banyak wisatawan asing yang sudah tahu lebih banyak soal keberadaan pulau eksotis ini. Sejumlah wisatawan Jepang dari Tokyo melalui travel yang ada di sana “tembak langsung” berangkat ke Singapura atau ke Sabah kemudian melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, lalu ke Tanjung Redeb menggunakan pesawat kecil.

Kalimantan , Pulau Derawan Kalimantan Timur – Nirwana Tropis : Pulau Derawan Kalimantan Timur

Pulau derawan terletak di kepulauan derawan, kecamatan derawan, kabupaten berau, kalimantan timur satuan morfologi pulau derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° – 11° dengan lebar 13,5 – 20 meter.

Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes).

Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai ”blue trigger wall” karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).

Derawan merupakan Sebuah pulau dengan permukaan air laut berwarna gradasi biru dan hijau yang memukau, hamparan pasir putih nan lembut, barisan pohon kelapa di pesisir pantai, dengan hutan kecil di tengah-tengah pulau yang merupakan habitat dari bermacam jenis tumbuhan dan hewan serta keindahan alam bawah laut yang mempesona. Tidak heran apabila pulau ini bisa menempati urutan ketiga teratas sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf dunia dan menjadikan pulau ini sebagai pulau impian bagi para penyelam.

Di sekitar pulau derawan, sebanyak 28 titik menyelam telah teridentifikasi. Untuk menjelajahi semua titik ini setidaknya dibutuhkan sekitar 10 hari dengan satu kali menyelam di masing-masing titik. Untuk pindah dari satu titik ke titik lainnya, pengunjung bisa menggunakan kapal. Sementara itu, pengunjung juga bisa menjelajahi pulau dengan berjalan kaki.

Dr. Carden wallace dari museum tropis queensland, australia pernah meneliti kekayaan laut pulau derawan dan menjumpai lebih dari 50 jenis arcropora (hewan laut) dalam satu terumbu karang. Tak salah kiranya jika pulau derawan terkenal sebagai urutan ketiga teratas di dunia sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf internasional.

Terumbu karang di kepulauan derawan tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong yang ada di kepulauan derawan. Gosong-gosong yang ada di kepulauan ini diantaranya gosong pulau panjang, gosong masimbung, gosong buliulin, gosong pinaka, gosong tababinga dan gosong muaras.

Tipe terumbu karang di kepulauan derawan terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol. Atol inilah yang telah terbentuk menjadi pulau dan terbentuk menjadi danau air asin. “survei manta tow 2003″ menunjukkan tutupan rata-rata terumbu karang di pulau panjang adalah 24,25% untuk karang keras dan 34,88 untuk karang hidup. Terumbu karang di pulau derawan memiliki tutupan rata-rata karang karang keras 17,41% dan tutupan karang hidup 27,78%. Dengan jumlah spesies 460 sampai 470 menunjukkan bahwa ini menjadi kekayaan biodiversitas nomor dua setelah kepulauan raja ampat.

Areal Terumbu Karang yang utama :
● Pulau Panjang bagian barat (inlet dan channel)
● Karang Muaras dengan diversitas tinggi, karang sehat, dan nilai estetika
● Karang Malalungun, diversity tinggi dengan struktur yang kompleks dengan berbagai habitat
● Karang besar yang kaya habitat

Survei ikan karang tahun 2003 menunjukkan bahwa kepulauan ini menghasilkan 832 spesies. Selain itu, diperkirakan sedikitnya 1.051 spesies terdapat di perairan berau dengan jenis dominan gobes (gobiidae), wrasses (labridae), dan damselfishes (pomacentridae).

Terkadang saat duduk di ujung jembatan kayu yang mengarah ke laut, kita dapat menyaksikan penyu-penyu hijau itu hilir mudik di permukaan air yang bening. Saat menyelam kita pun di temani para penyu yang berenang di sekeliling kita. Sesekali bahkan penyu-penyu tersebut nampak berkeliaran di sekitar cottage yang berada di pesisir pulau. Saat malam tiba, beberapa penyu naik ke darat dan bertelur di sana.

Pengunjung dapat meninjau juga pulau lainnya yang berada di sekitar derawan. Misalnya: Pulau sangalaki, maratua, dan pulau kakaban yang mempunyai keunikan tersendiri. Ikan pari biru (manta rays) yang memiliki lebar mencapai 3,5 meter berpopulasi di pulau sangalaki. Malah bisa pula ditemui—jika cukup beruntung—ikan pari hitam dengan lebar “bentang sayap” 6 meter . Sedangkan pulau kakaban mempunyai keunikan yaitu berupa danau prasejarah yang ada di tengah laut, satu-satunya di asia.

Spesies khas dan dilindungi yang bisa dijumpai diantaranya ketam kelapa (birgus latro), paus, lumba-lumba (delphinus), penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (erethmochelys fimbriata), dan dugong (dugong dugon). Ketam kelapa dapat ditemukan di pulau kakaban dan maratua. Paus dapat ditemukan di sekitar pulau maratua pada musim tertentu sedangkan lumba-lumba di sekitar pulau semama, sangalaki, kakaban, maratua, dan gosong muaras.

Penyu dapat ditemukan di sekitar pulau panjang, derawan, semama, sangalaki dan maratua serta dugong di pulau panjang dan semama. Spesies unik lain adalah pari manta (manta birostris) yang terdapat di pulau sangalaki dan pigmy seahorse di pulau semama dan derawan.


Fasilitas Dan Akomodasi

Pulau Derawan menyediakan fasilitas-fasilitas seperti cottage, Peralatan menyelam, Speedboat dan restoran. Pulau Derawan juga menyediakan penginapan yang tidak terlalu mahal yang dikelola oleh penduduk setempat.

Rumah-rumah ini sederhana ini menjorok hampir 100 meter ke tengah laut membuat penghuninya leluasa melihat aneka ikan warna warni dan penyu yang lalu lalang bebas tanpa seorangpun mengganggu. Menu makanan sangat sederhana dengan dominan menu utama ikan laut dan makanan kaleng tentunya tidak mengurangi kenikmatan suasana siang dan malam di pulau ini.


Akses

Untuk bisa sampai di Pulau Derawan, wisatawan bisa langsung terbang selama kurang lebih 3 jam menuju Balikpapan dengan menggunakan pesawat dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta atau Denpasar.

Dari Balikpapan, masih harus terbang menuju Tanjung Redeb selam satu jam dengan menaiki pesawat KAL Star, Deraya atau DAS. Selain itu, Tanjung Redeb juga bisa dicapai melalui laut, dengan menaiki kapal dari Samarinda atau Tarakan ke Tanjung Redeb dilanjutkan dengan menyewa motorboat.

TAMAN NASIONAL LAUT BUNAKEN DI MANADO

Taman laut bunaken merupakan destinasi wisata andalan Manado, Sulawesi Utara dan merupakan salah satu taman laut terindah di dunia. Berbagai terumbu karang dan biota laut hidup dan berdesakan di taman laut bunaken. Bagi anda yang gemar dengan wisata bawah laut, bunaken bisa menjadi salah satu tempat pilihan untuk anda.






Letak Geografi Taman Laut Bunaken

Taman laut bunaken terletak di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kota Manado, Sulawesi Utara. Bunaken berjarak sekitar 7 mil dari pelabuhan Manado dan dapat ditempuh sekitar 50 menit menggunakan perahu motor bermesin ganda atau hanya sekitar 35 menit jika anda menggunakan speed boat.

Terdapat 5 pulau yang termasuk dalam taman nasional ini yaitu Pulau Naen, Pulau Bunaken,Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage beserta anak pulau yang di sekelilingnya. Dan jumlah penduduk yang ada di kelima pulau tersebut sekitar 21.000 orang.

terumbu karang di bunaken Taman Laut Bunaken

Bunaken memiliki beragam kehidupan bawah laut, hal ini dikarenakan taman laut nasional bunaken berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon.

Terdapat puluhan jenis terumbu karang dan ribuan spesies ikan yang hidup di taman laut seluas 75.265 hektare. Keindahan taman laut bunaken telah banyak diminati oleh wisatawan baik dalam negeri maupun wisatawan yang berasal dari luar negeri. Sebagian besar wilayah pantai terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Taman laut bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.

Lautnya terdapat terumbu karang yang keras dan lembut, dinding karang yang terjal dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, marlin, tuna, kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, gurita dan berbagai jenis ikan lainnya dan tentu saja yang paling terkenal adalah ikan purba raja laut (Coelacanth).

Tidak ada masa off seasons untuk mengunjungi tamana laut bunaken artinya anda bisa kapan saja mengunjungi dan menyelam di Bunaken. Akan tetapi lebih dianjurkan anda menyelam di taman nasional bunaken pada bulan Mei s/d Agustus karena pada saat itu anda akan disambut dengan air laut yang jernih dan begitu hangat dengan temperatur udara 26-31 derajat celcius.


Spot Penyelaman di Taman Laut Bunaken

Keindahan taman laut bunaken dapat dilihat pada lokasi yang disebut lekuan 1, 2, 3, fukui, mandolin, tanjung parigi, ron’s point, sachiko point, pangalisang, muka kampung dan bunaken timur. Selain itu masih banyak lagi spot penyelaman yang terletak di taman laut bunaken, karena Bunaken sendiri memiliki 40 lokasi penyelaman kedalaman yang bervariasi yang menyajikan berbagai jenis ikan tropis dan terumbu karang.

Kawasan yang diresmikan pada tahun 1991 sebagai taman laut nasional juga menawarkan keindahan lain yaitu adanya underwater great walls atau dinding karang raksasa, yang berdiri melengkung keatas.

Bagi anda pecinta fotografi bawah laut, bisa dipastikan anda tidak akan kecewa apabila berkunjung ke taman laut bunaken karena disini anda bisa mendapatkan foto yang spektakuler untuk diabadikan yang sangat jarang anda dapatkan didaerah lain.
Fasilitas dan Akomodasi 

Bagi anda yang ingin berlama-lama menjelajahi Bunaken anda tidak perlu kuatir karena disini anda akan dengan mudahnya menemui penginapan mulai dari harga backpaker hingga kualitas hotel berbintang. Selain itu, untuk menunjang aktifitas anda selama berwisata di bunaken, anda juga bisa menemukan tempat penyewaan perahu/seedboat, alat snorkeling/alat selam dan kamera bawah laut untuk mengabadikan aktifitas anda selama berada di bawah laut.

Kamis, 20 November 2014

CANTIKNYA AIR TERJUN SRI GETHUK




Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal persawahan nan hijau, Air Terjun Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal kering.

Eksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.

Kabupaten Gunung Kidul, dahulu sangat terkenal dan identik dengan kekeringan, hutan gundul, tanah tandus dan berbatu. Namun saat ini kesan itu mestinya sudah hilang ditelan semilir angin dan rimbunnya pohon pohon hutan di rakyat yang menutupi berbagai tanah yang dahulunya kosong dan tandus. Pohon pohon seperti jati dan mahoni begitu mendominasi selain kelapa, rambutan, sengon, dan lain lain.
Di beberapa kecamatan terutama yang mempunyai pantai memang masih terasa aroma kering di musim kemarau. Namun jangan salah jika kita semua mengunjungi suatu tempat di Kecamatan Playen, desa Bleberan…….disitu ada suatu tempat yang sangat elok, berlimpah air, hamparan sawah yang sangat subur dan tentu yang sedang naik daun dan sangat terkenal sekarnag adalah tempat yang bernama Air Terjun Sri Getuk. Air di seputar tempat ini sangat melimpah karena memang beberapa mata air muncul dari dalam tanah dan beberapa alirannya masuk melalui tebing yang yang sangat tinggi masuk ke dalam Sungai Oya, sungai yang tidak pernah kering dan mengalir sepanjang musim. Air terjun itu terpcah menjadi tiga bagian yang meluncur sangat deras..itulah indahnya Air Terjun Sri Gethuk di Kecamatan Playen Gunung Kidul.

Jika kita ingin berekreasi ke Air Terjun Sri Gehtuk ini dari Yogyakarta kita akan menempuh jarak sekitar 45 km. Dari yogyakarta ke arah Gunungkidul kemudian naik tanjakan yang lumayan terjal di Piyungan dan bukit Pathuk Gunung Kidul. Terus kemudian akan melalui hutan negara di Bunder terus sampai ketemu pertigaan traficlight di Gading kemudian belok kanan ke arah Playen. Setelah sampai Playen belok kanan arah kecamatan Palihan dan sekitar 2 km kita akan ketemu pertigaan dan belok kanan. Di pertigaan tersebut kita sudah akan melihat banyak petunjuk jalan yang akan membimbing kita secara mudah untuk dapat menjangkau air terjun Sri Gethuk. Dari pertigaan tadi kita masih harus menuempuh perjalanan lagi sepanjang 7 km. ya tinggal 7 km dan sudah lumayan dekat, tapi….eeiit…jangan salah karena jalan tersebut agak kurang baik dan cenderung rusak, jadi jalannya juga pelan pelan..memang sih saat itu beberapa bagian jalan sudah mulai diperbaiki dan aspal juga masih terasa baru. Namun rupaya masih lumayan panjang juga yang rusak jadi kita perlu musti hati hati. Satu setengah jam perjalanan kita sampai di lokasi.


Asal muasal nama Sri Gethuk.

Menurut Pak Ngabdani Ketua Kelompok Tani yang mengelola wisata tersebut. Asal muasal nama Gethuk sebetulnya bukan makanan tradisional yang berasal dari singkong itu, tapi sebetulnya adalah Kethuk salah satu jenis perangkat gamelan jawa. Namun lidah kita lebih mudah menyebut Gethuk mengingat sebelumnya ada kata Sri, jadi hanyalah untuk memudahkan saja. Menurut beliau, pada jaman kakek-kakek buyutnya. Di seputar air terjun tersebut terdapat kerajaan lelembut yaitu semacam makhluk halus yang tentu tidak kasat mata. Pada hari dan saat saat tertentu konon di kerajaan tersebut sering spel atau latihan menabuh gamelan tersebut. Suara gamelan tersebut sangat nyaring di dengar oleh warga desa Bleberan. Nah suatu ketika ada sedikit keributan karena salah satu alat gamelannya hilang. Gamelan yang hilang itu namanya Kethuk. Maka terkenalah air terjun tersebut bernama Sri Kethuk..atau kemudian juga dan malah lebih dikenal dengan nama Sri Gethuk. Lokasi ini selanjutnya oleh pemerintah desa dikembangkan menjadi lokasi wisata dan dibuka sejak tahun 2007.

Setelah sampai dilokasi parkir, ada dua cara untuk mencapai lokasi air terjun. Pertama dengan berjalan kaki melintasi areal persawaan sekitar 1.5 km atau yang kedua menuruni anak tangga yang sudah lumayan disemen menuju dermaga di tepi Sungai Oya untuk naik secamam perahu Gethek yang sdah dimodifikasi menjadi lebih modern. Drum drum dari plastik ditata sedemikian rupa dan beri alas papan untuk berdiri penumpang serta diberi pagar besi untuk pengaman. Perahu ini muat sekitar 7-8 penumpang dan berjalan digerakkan oleh mesin diesel kecil untuk memutar turbin. Penumpang dikenai biaya Rp.7.500,- pulang balik per orang untuk naik perahu ini. Perahupun berjalan pelan kita bisa sambil memotret dan mencari obyek-obyek yang cocok yang sangat indah sepanjang perjalanan 5 menit ini.

Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.

Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.

PETUALANGAN SERU DI GOA PINDUL







Petualangan Seru di Goa Pindul

Seru dan menegangkan, bertaruh dengan waktu menyusuri lorong gelap dengan gemericik aliran sungai. Hampir satu jam jantung terus berdegup kencang sambil berdecak kagum melihat lorong goa yang berhiaskan stalaktit dan stalagmit yang indah. Dua emosi yang menyatu ini menjadi sebuah sensasi yang tak akan terlupakan bagi siapapun yang pernah ke tempat ini.

Goa Pindul, namanya. Kawasan ini mulai banyak dibicarakan oleh para wisatawan, lokal maupun asing dan merupakan tempat wisata untuk menguji nyali serta memicu adreanalin.

Memang sudah hal yang sangat biasa ketika menyusuri aliran sungai dengan perahu karet di alam terbuka. Akan tetapi, bagaimana dengan menyusuri aliran sungai di dalam lorong Goa yang gelap?


Goa Pindul, merupakan salah satu rangkaian goa dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo,Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Goa Pindul memiliki panjang sekitar 300 meter, lebar 5 meter, jarak permukaan air dengan atap goa 4 meter, dan kedalaman air sekitar 5 meter. Aliran sungai di dalam goa sangat tenang, sehingga cocok digunakan sebagai cave tubing, yaitu petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving.

Untuk melakukan cave tubing di Goa Pindul tidak diperlukan latihan maupun keahlian khusus karena aliran sungainya yang tenang. Akan tetapi untuk menelusuri goa tersebut pengunjung diharapkan menaati peraturan baik hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Salah satunya yaitu pengunjung diwajibkan menggunakan jaket pelampung, ban, dan sepatu yang telah disediakan oleh pengelola. Selain itu aktivitas ini juga bisa dilakukan oleh anak-anak dengan pengawasan.


Selama kurang lebih 45 – 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 meter menggunakan ban pelampung.

Selama melakukan aktivitas cave tubing ini, kita akan melewati 3 zona yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap abadi. Berbagai keindahan alam yang dapat kita temui didalamnya seperti stalaktit dan stalakmit yang menyatu sehingga tampak seakan sebuah pilar yang lebar dengan ukuran lima rentangan tangan orang dewasa.

Di beberapa bagian atap goa juga terdapat lukisan alami yang diciptakan oleh kelelawar penghuni goa. Di tengah goa terdapat satu tempat yang menyerupai kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian.

Melakukan aktivitas ini, tidak membutuhkan persiapan khusus. Yang dibutuhkan adalah ban pelampung, jaket pelampung, serta head lamp yang semuanya sudah disediakan oleh pengelola. Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas cave tubing ini yaitu di pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu dingin, jika cuaca sedang cerah pada jam-jam tersebut akan muncul “cahaya surga” yang berasal dari sinar matahari yang menerobos masuk melewati celah besar di atap goa.


Sambil merasakan dinginnya air sungai yang membelai tubuh di tengah goa yang minim pencahayaan, seorang pemandu akan bercerita tentang asal-usul penamaan Goa Pindul. Menurut legenda yang dipercayai masyarakat secara turun temurun, nama Goa Pindul dan goa-goa lain yang ada di Bejiharjo berasal dari cerita pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki goa-goa yang ada di Bejiharjo. Ketika masuk ke salah satu goa seketika Joko Singlulung terbentur batu, sehingga goa tersebut dinamakan Goa Pindul yang berasal dari kata pipigebendul.


Tidak ada salahnya mengajak keluarga, kerabat atau teman untuk merasakan secara langsung betapa seru dan menegangkan aktivitas cave tubing di Goa Pindul. Untuk tarif Rp. 30.000 per orang dengan minimal 5 orang dalam satu grup. Fasilitas yang didapat berupa perlengkapancave tubing, snack dan jasa pemandu. Sedangkan untuk jam buka yaitu mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Yang perlu diperhatikan cave tubing Goa Pindul sepenuhnya dikelola oleh Karang Taruna Dusun Gelaran I. Bagi yang hendak melakukan cave tubing disarankan untuk reservasi beberapa hari sebelumnya.

WISATA RAJA AMPAT, WISATA PAPUA PALING EKSOTIS



Wisata Raja Ampat adalah tempat wisata di Papua yang telah mendunia. Ketenaran Raja Ampat sebagai salah satu destinasi perjalanan paling menarik telah didokumentasikan dalam film dokumenter yang berjudul “Edis Paradise 3″ dengan pemutaran perdananya di Swiss. Film dokumenter yang dibuat oleh Avant Premiere ini mengangkat keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua yang disebut sebagai Amazon Lautan Dunia. Julukan ini disandang karena posisi Raja Ampat tersebut berada di pusat segitiga karang dunia. Raja Ampat yang termasuk dalam teritorial Papua Barat ini adalah gugusan pulau dengan 610 pulau yang tersebar, tetapi baru hanya 35 pulau yang ditempati oleh penduduk.

Perlu diketahui bahwa 75% spesies ikan di dunia ini berada di perairan Raja Ampat. Lautan di Raja Ampat adalah ekosistem alam yang masih terjaga kelesetariannya hingga kini. Tingginya nilai strategis alam laut di Papua tersebut menyebabkan wisata Raja Ampat di Papua dilindungi dengan undang-undang RI.

Hal ini untuk mencegah berbagai tindakan pengrusakan ekosistem laut yang semata-mata mengejar keuntungan bisnis. Bukan tanpa alasan! Wisata Raja Ampat telah menjadi fokus wisata dunia pada saat-saat sekarang ini.


Ekosistem bawah laut wisata Raja Ampat

Wisata Raja Ampat di Papua menawarkan sejumlah objek wisata yang sangat diminati oleh para wisatawan mancanegara pada khususnya, yakni diving. Kegiatan diving (penyelaman bawah laut) dan snorkeling di Raja Ampat akan menunjukkan keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua yang begitu mempesona, dengan berbagai jenis spesies ikan serta terumbu-terumbu karang yang hidup natural. Diving di Raja Ampat akan menunjukkan kepada Anda berbagai aneka spesies ikan yang bahkan belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Ingat, 75% spesies ikan dunia berada di Raja Ampat. Pernahkah Anda melihat ikan pari manta? Lebar tubuh ikan pari ini bahkan mencapai 2 m.

Untuk kegiatan diving, baca juga artikel yang mengupas tentang diving Raja Ampat di Pulau Wayag.

Paling sedikit terdapat 1500 spesies ikan, 537 spesies koral, dan 699 hewan tak bertulang belakang yang dapat Anda temukan di alam bawah laut Raja Ampat. Untuk diving, Anda akan ditemani oleh ahlinya dan menggunakan peralatan menyelam yang lengkap. Jika Anda pernah melakukan diving di pantai-pantai lain, maka Anda akan begitu takjub terhadap keindahan bawah laut Raja Ampat Papua. Terumbu karang yang hidup menjadi tempat sumber makanan ribuan spesies ikan dan satwa laut lainnya. Ekosistem yang sangat natural dan demikian mempesona inilah yang membuat Raja Ampat dijuluki sebagai Amazon Lautan Dunia.


Alam bawah laut wisata Raja Ampat

Sebagian orang menyebutkan wisata Raja Ampat di Papua ini adalah surga wisata tersembunyi yang dimiliki oleh Indonesia. Wisata Raja Ampat mungkin dapat dinobatkan sebagai wisata alam bawah laut paling mempesona yang dimiliki oleh Indonesia. Yang dapat menandingi keindahan alam bawah lautnya mungkin hanya wisata Pulau Weh di Sabang, Aceh. Jika tempat wisata Raja Ampat berada di bagian timur Indonesia, maka wisata Pulau Weh Sabang berada di bagian paling barat Indonesia.

Untuk mengetahui Pulau Weh, baca juga artikel yang mengupas tentang wisata Pulau Weh di Sabang Aceh.

Uniknya, kedua tempat wisata dengan kegiatan diving-nya yang termasuk paling menarik di dunia tersebut justru mendapat atensi yang besar dari para wisatawan luar negeri. Ketertarikan warga asing dan jumlah kunjungannya dengan tren yang meningkat waktu demi waktu membuat kedua tempat wisata laut Indonesia ini menjadi begitu terpopuler di kalangan internasional. Justru para penikmat perjalanan dari dalam negeri yang kalah dalam mengunjungi tempat wisata laut tersebut.

Harus diakui, faktor biaya adalah penyebab utama yang membuat kedatangan wisatawan domestik ke tempatwisata Raja Ampat Papua masih tergolong sedikit. Kondisi infrastruktur di Papua yang belum memadai serta besarnya biaya transportasi ke/dari Papua membuat sebuah tempat menarik di Papua ini belum ramai dikunjungi wisatawan Indonesia. Belum lagi tentang biaya akomodasi dan logistik yang harus dikeluarkan selama menikmati wisata di Raja Ampat tersebut.

Berbeda dengan turis asing yang memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi daripada warga Indonesia, kondisi keuangan yang lebih baik tersebut memungkinkan mereka untuk menikmati diving sebagai salah satu objek wisata Raja Ampat yang paling populer. Hal demikian juga terlihat di daerah wisata Pulau Weh di Sabang Aceh. Tingkat kedatangan turis mancanegara lebih banyak ketimbang wisatawan domestik.


Apa saja objek wisata Raja Ampat?

Diving dan snorkeling adalah salah satu kegiatan wisata Raja Ampat yang paling terkenal. Namun, Anda harus tahu bahwa tempat wisata di Papua ini juga memiliki hutan yang lebat, gugusan batu kapur yang berwarna-warni, aneka spesies tumbuhan langka, serta sarang penyu di tepi pantai.

Sebagian wisatawan akan berselancar di Raja Ampat karena tempat wisata ini memiliki ombak laut yang cukup menantang. Beberapa pulau di Raja Ampat yang paling sering dikunjungi adalah Pulau Wayag, Pulau Waiwo, Pulau Karang, Kepulauan Gam, dan Pulau Arborek. Jika Anda ingin melihat burung Cendrawasih yang menjadi satwa khas Papua, Anda dapat mengunjungi Kepulauan Gam. Terdapat 4 jenis burung cendrawasih yang hidup di Kepulauan Gam tersebut, yaitu cendrawasih merah, cendrawasih besar, cendrawasih kecil, dan cendrawasih belah rotan.



Pulau Karang, salah satu tempat wisata Raja Ampat

Jika Anda tertantang untuk mendaki karang, pergilah ke Pulau Karang. Di pulau ini Anda akan mendaki karang dengan tingkat kemiringan mencapai 90 derajat. Jika berhasil sampai di atas, Anda akan terpukau dengan keindahan panorama laut Raja Ampat. Di puncak karang tersebut, Anda dapat melihat keselurahan pulau hijau yang dikeliling birunya air laut.


Rute transportasi ke wisata Raja Ampat

Untuk sampai di kepulauan Raja Ampat, tempat terdekat yang dapat dijangkau pesawat terbang adalah kota Sorong, dengan jarak tempuh sekitar 6 jam penerbangan dari Jakarta. Biasanya pesawat akan transit di Makassar atau Manado. Maskapai yang memiliki jadwal penerbangan menuju Sorong antara lain Silk Air, Garuda Indonesia, Pelita Air, dan Merpati. Selanjutnya, Anda akan menuju Waisai, ibu kota Raja Ampat. Kota Waisai ini terletak di Pulau Waigeo, salah satu dari 4 pulau utama (pulau besar) di Kepulauan Raja Ampat. Pulau besar di Raja Ampat adalah Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta, dan Pulau Waigeo.

Selasa, 18 November 2014

ANEH TAPI NYATA, PULAU DI TEMPAT INI BISA BERUBAH MENJADI MERAH

Aneh tapi nyata, Pulau Merah di Banyuwangi memiliki keunikan bisa berubah warna menjadi merah ketika matahari terik menyinari. Di samping keunikannya, pulau ini juga dianugerahi pantai dengan ombaknya yang menjadi favorit para peselancar dunia.


Bukit kecil yang rimbun menghijau itu berdiri tegak sekitar 300 meter dari bibir pantai. Dari jauh dia seperti karang yang menahan gempuran ombak laut selatan. Berkali-kali ombak datang, bukit kecil itu tetap tegar menahan gempuran ombak laut selatan. Lokasinya yang tidak jauh dari pantai membuat bukit itu dapat dijangkau dengan berjalan kaki saat air laut tengah surut.

Bukit hijau itu akan berganti rupa ketika matahari sedang terik. Semakin terik matahari bersinar, semakin cepat bukit itu berubah warna menjadi merah. Makin lama, nuansa merah mendominasi bukit yang lebih dikenal dengan sebutan Pulau Merah tersebut.

Pulau Merah adalah sensasi terbaru milik Banyuwangi, Jawa Timur. Pulau kecil yang tidak jauh dari bibir pantai itu menjadi ikon wisata paling menarik perhatian dan paling banyak dikunjungi dibandingkan destinasi lain di Banyuwangi. Lokasinya yang langsung menghadap Samudera Hindia membuat pantai ini memiliki banyak keunikan.

Selain pulau rimbun yang bisa berganti rupa warna dari hijau menjadi merah, Pulau Merah menjanjikan pesona menarik bagi peselancar. Ketinggian ombaknya menggambarkan ciri khas pantai selatan pulau Jawa yaitu tinggi, bergelombang dan membentuk terowongan panjang yang menjadi incaran para peselancar.

Pulau Merah terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Lokasinya sekitar 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi menuju arah selatan. Dengan jalur darat, jarak ini bisa ditempuh 2,5 jam. Akses menuju pantai Pulau Merah jauh lebih mudah dibandingkan ke Pantai Plengkung yang juga terkenal sebagai surga peselancar dunia.

Jika Pantai Plengkung lebih menjorok ke arah timur dan menghadap selat Bali, pantai Pulau Merah cenderung terletak di sisi barat Banyuwangi. Destinasi wisata ini berada di kawasan yang dikelola Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.

Lokasi Pulau Merah berdekatan dengan Gunung Tumpang Pitu yang bentuknya mirip dengan tujuh tumpeng yang berjajar rapi dari kejauhan. Pulau berupa bukit ini akan berubah menjadi kehijauan di musim hujan karena dedaunan yang tumbuh lebat. Ditambah pasirnya yang putih dan bersih tanpa sampah, pemandangan di kawasan ini sungguh elok.

Ketika air mulai surut, warna-warni kerang di pantai menjadi pemandangan tersendiri. "Benar-benar menakjubkan dan menarik alamnya," kata Antoni Wijaya seorang fotografer professional dari Surabaya.

Rata-rata ketinggian ombak di pantai Pulau Merah mencapai 4 meter. Tidak mengherankan jika pantai ini menjadi lokasi ideal untuk surfing. Kompetisi surfing internasional sudah dua kali diselenggarakan di pantai ini pada tahun 2013 dan 2014.

Dalam Banyuwangi International Surf Competition 2013 pada 24-26 Mei 2013, jumlah peserta asing mencapai 25 orang dari 18 negara seperti Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Jerman, Italia, Swedia, Brazil, Portugal, Prancis, Austria, Belanda, dan Afrika Selatan.

Kompetisi ini juga diikuti 100 lebih peselancar dari berbagai daerah di Indonesia. Pada Mei lalu, kompetisi serupa juga digelar dengan jumlah peserta yang lebih banyak, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sebagai pantai yang berada di satu garis dengan Pantai Plengkung, ombak di pantai Pulau Merah tidak kalah dahsyat. "Kompetisi ini salah satu cara mengenalkan Pulau Merah ke pasar wisata Internasional", kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Seorang pemandu wisata di Bali, Datuk mengatakan pantai Pulau Merah memiliki potensi besar untuk menjadi pengganti Pantai Kuta maupun Pantai Pandawa di Bali. "Saya belum menemukan pantai seindah ini di Bali," kata Datuk yang sudah berkali-kali mengunjungi Pulau Merah.

Selain hamparan pasir, ombak, dan panorama bukit yang bisa berubah warna, Pulau Merah juga memiliki hamparan batu karang warna-warni di bagian timur. Bebatuan di sekitar Pulau Merah banyak yang berwarna hitam kemerah-merahan terutama yang berada di kaki bukit Tumpang Pitu, gunung yang memiliki kandungan emas cukup tinggi.

"Kawasan karang ini cocok untuk penggemar fotografi," kata Ibrahim Kalba dan Ahmad Haris, dua turis domestik yang berkali-kali mengunjungi Pulau Merah ini.

ABADIKAN KEINDAHAN EIFFEL DI MALAM HARI, TERNYATA DAPAT TERANCAM DENDA

Berhati - hatilah ketika mengambil foto Menara Eiffel dan mengunggahnya ke jejaring sosial. Karena mengambil foto Eiffel di malam hari bisa didenda.


Dalam hukum Uni Eropa tertulis jelas bahwa tata cahaya menara adalah sebuah karya seni yang telah dilindungi hak cipta.

Baru-baru ini Societe d’Eksploitation de la Tour Eiffel, organisasi yang mengelola menara, menyatakan bahwa “Gambar siang hari pada Menara Eiffel bebas hak cipta. Namun, berbagai iluminasi tunduk pada hak cipta. Penggunaan foto ini seizin Societe d’Eksploitation de la Tour Eiffel,” seperti dikutip Foxnews, Senin (17/11/2014).

Dibangun 1889, Eiffel telah memukau banyak orang dan menjadi daya tarik tersendiri di negeri Napoleon. Menara Eiffel diklasifikasikan sebagai domain publik, sehingga ketika lampu mati atau pada siang hari, pengambilan gambar dan berbagi gambar diperbolehkan. Namun hal ini tidak berlaku ketika lampu menyala pada malam hari karena dilindungi undang-undang.

Menara Eiffel bukanlah satu-satunya yang dilindungi undang-undang. Banyak bangunan di Eropa yang dilindungi hak cipta. Misalnya di Rumania, Bulgaria, dan Slovenia, wisatawan diperbolehkan mengambil gambar bangunan umum, tetapi tidak boleh dijual.

Tapi di beberapa negara seperti Jerman, Inggris, dan Belanda belum menerapkan hukum yang sama. Sehingga semua orang bebas mengambil gambar bangunan siang dan malam hari.

MILIKI TIGA AIR TERJUN, FLORES BARAT SUKSES MEMUKAU WISATAWAN ASING

Nama Pulau Flores makin melambung di kalangan wisatawan mancanegara (wisman). Keunikan Kampung Waerebo, danau tiga warga Kelimutu membuat wisatawan dunia selalu tertarik untuk mengeksplore keindahan Flores, di Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Nusa Tenggara Timur pada umumnya dan Flores pada khususnya sudah terkenal dengan binatang Komodo yang masuk satu dari tujuh keajaiban dunia. Bahkan sudah diselenggarakan puncak Sail Komodo pada September 2013 lalu. Di balik ketenaran Komodo yang sudah masuk dalam daftar buku wisata dunia, masih ada keunikan lainnya yang tak kalah tenarnya di Flores Barat.

Keunikan lain yang terjadi di Flores Barat adalah di tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai Barat, dan Manggarai memiliki keindahan air terjun.

Yang paling dicari oleh wisatawan asing dan domestik untuk mandi sambil menikmati keindahan alam dengan berwisata, di antaranya Air Terjun Cunca Rami, Cunca Wulang, dan Cunca Rede.

Air Terjun Cunca Rami

Dalam bahasa lokal orang Manggarai Raya, "Cunca" artinya air terjun dan "Rami" adalah hutan kecil dengan tumbuh-tumbuhan kecil. Jadi Cunca Rami adalah air terjun yang dikelilingi hutan kecil di kiri kanan airnya. Lokasi Cunca Rami berada di Kecamatan Sano Nggoang, tak jauh dari Werang, Ibu Kota Kecamatan Sano Nggoang.

Air Terjun Cunca Rami di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Untuk menuju ke lokasi Cunca Rami, para pelancong bisa melewati dua arah dari Kota Labuan Bajo. Berwisata dengan mengendarai kendaraan roda dua dan empat dari Labuan Bajo menuju ke Bambor dan dari Bambor menuju ke Werang, kendaraan roda dua dan empat diparkir di Werang. Dari Werang, para pelancong menyusuri jalan setapak yang masih dipenuhi tumbuh-tumbuhan di kiri kanan jalan.

Setelah itu, wisatawan menyeberangi sebuah kali. Berjalan terus sampai di sebuah bendungan, dari bendungan menyeberangi sebuah kali lagi dan terus menyusuri keindahan alam dengan perpaduan suara burung pada pagi hari ataupun sore hari. Sesudah itu, kita berjalan sampai di sebuah kali dan menyeberangi lagi sampai di persawahan. Dari persawahan kita bisa melihat dan mendengarkan bunyi air terjun yang tertinggi di Manggarai Barat. Diperkirakan tinggi Air Terjun Cunca Rami setinggi 30 meter.

Dalam keadaan lelah, kita disegarkan dengan butiran-butiran air terjun yang sampai disekitar persawahan. Puncaknya, wisatawan bisa mandi di sungainya. Namun, kita tetap hati-hati saat mandi karena sungainya sangat dalam.

Arah yang satunya adalah dari Labuan Bajo bisa ditempuh 15 menit dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Kendaraan kita parkir di Kampung Melo. Dari Melo, kita melintasi perjalanan di tengah hutan Mbeliling yang sangat sejuk sambil mendengarkan suara burung endemik Flores yang masih hidup di hutan Mbeliling.

Dari Melo kita mendaki kawasan bentang alam Mbeliling sampai dipuncak persinggahan di tengah hutan, dari situ kita menuruni lereng dan lembah sampai disebuah kampung. Dari kampung itu kita berjalan kaki menuju ke Cunca Rami. Sungguh sangat menakjubkan keindahan yang dilimpahkan Yang Maha Kuasa bagi warga masyarakat Manggarai Barat.

Setelah kita menikmati keindahan air terjun Cunca Rami, sebelum wisatawan kembali ke Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, wisatawan mengunjungi Air Terjun Cunca Wulang. Lokasi Cunca Wulang berada di hutan Mbeliling, di Kecamatan Mbeliling.

Air Terjun Cunca Wulang

Beberapa waktu lalu Kompas.com, bersama dengan sejumlah rekan dari LSM Burung Indonesia, Elvis dan Marianus Samsung nekat mengunjungi kawasan Air Terjun Cunca Wulang. Dalam bahasa lokal Manggarai Raya, cunca adalah air terjun sedang "Wulang" adalah bulan. Jadi Cunca Wulang bisa diartikan dengan air terjun berbentuk bulan. Mengapa disebut seperti itu, karena air terjunnya berwarna seperti warna bulan yang putih.

Air Terjun Cunca Wulang di Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sungguh indah saat Kompas.com dan dua rekan dari Burung Indonesia menikmati keindahan Cunca Wulang, bahkan sebagian warga sedang mandi serta menjumpai turis dari Jerman yang mandi.

Marianus Samsung, Staf LSM Burung Indonesia, kepada Kompas.com menjelaskan, dua air terjun di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur selalu dikunjungi wisatawan asing dan domestik. Bahkan tamu-tamu dari LSM Burung Indonesia dari luar negeri selalu mengunjungi Cunca Rami dan Cunca Wulang. “Setiap hari wisatawan asing dengan kendaraan roda dua selalu mengunjungi dua air terjun tersebut,” jelasnya.

Menurut Marianus, Cunca Rami diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter sedangkan Cunca Wulang diperkirakan setinggi 25 meter. “Potensi pariwisata di Flores Barat sangat berlimpah sehingga tak salah kalau Lonely Planet menetapkan Flores sebagai 10 daerah top untuk dikunjungi pada 2015,” jelasnya.

Air Terjun Cunca Rede

Seorang wisatawan mancanegara dan domestik belumlah mengenal Pulau Flores dalam menghabiskan waktu liburannya, apabila tak berwisata ke Cunca Rede yang merupakan air terjun tertinggi di Flores Bagian Barat. Diperkirakan tinggi air terjun ini adalah 70 meter.

Air terjun ini terletak di Kampung Ntaur, Desa Sano Lokom, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Flores bagian Barat. Air terjun ini adalah satu-satunya air terjun yang berada di Kabupaten Manggarai Timur. Air terjun ini berada di Kawasan Taman Wisata Alam Ruteng (TWAR) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Ruteng.

Air Terjun Cunca Rede di Kampung Ntaur, Desa Sano Lokom, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Air terjun ini berada dibawah kaki Gunung Ranaka. Untuk sampai ke air terjun ini tidaklah sulit bagi wisatawan asing dan domestik. Memang, ada kesulitannya, peta menuju ke lokasi air terjun tersebut belum ada.

Bagi wisatawan yang datang dari arah Labuan Bajo, berkendaraan lah menuju arah timur sambil melewati persawahan lembor dan menikmati kota dingin Ruteng. Lalu dari Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, para wisatawan terus mengelilingi ke arah timur melalui jalan Transflores Labuan Bajo-Maumere sambil menikmati panorama alam yang masih original di Pulau Flores Bagian barat.

Sebelum ke air terjun tersebut yang berada di dalam kawasan hutan, wisatawan juga dapat mengunjungi Danau Ranamese yang terletak di pinggir jalan Transflores. Dari sini, wisatawan terus menuruni sejumlah kampung yang berada di kiri kanan jalan Transflores sampai di Kampung Paka. Setiba di Kampung Paka, wisatawan melintasi jalan perbukitan dan lereng yang bisa ditempuh dalam waktu dua jam karena jalannya masih rusak parah.

Namun, untuk mendekati air terjun tersebut tidak bisa menggunakan sepeda motor karena jalannya masih bebatuan alias belum diaspal. Pengunjung akan melintasi beberapa kampung sampai tiba di Kampung Ntaur. Dari Kampung Ntaur, wisatawan akan didampingi pemandu lokal untuk menuju ke lokasi Air Terjun Cunca Rede.

Sebelum tiba di air terjun itu, wisatawan melewati persawahan dan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro Waemusur dan melewati kali sebelum menuju hutan disekitar air terjun Cunca Rede. Ketika tiba di dekati air terjun, pengunjung mendengarkan bunyi air dari kejauhan dan begitu tiba dijamin rasa lelah dalam perjalanan segera hilang karena menikmati keindahan Air Terjun Cunca Rede.

Bagi pengunjung dari arah Timur, seperti dari Maumere, wisatawan melintasi beberapa kabupaten di Pulau Flores, yakni Kabupaten Ende, Nagekeo, Ngada dan tibalah di jembatan perbatasan antara Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur. Nama jembatan perbatasan itu adalah Jembatan Waemokel.

Keindahan alam di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Dari jembatan perbatasan itu, wisatawan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam menuju ke Borong, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur. Dan dari Borong menuju ke Paka, ditempuh dalam waktu 15 menit dan pemandu mengarahkan perjalanan menuju ke Air Terjun Cunca Rede.

Saking penasarannya, Selasa (21/10/2014) pagi dengan modal nekat, Kompas.com bersama dengan seorang jurnalis lainnya mendatangi Cunca Rede. Kami diundang secara mendadak oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral Manggarai Timur untuk melihat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Kampung Ntaur. Nah, kesempatan itu kami manfaatkan untuk melihat dari dekat keindahan Cunca Rede bersama Camat Ranamese, Galus Ganggus.